InsightAgustus 20, 2025

5 Strategi Keuangan untuk Si Gaji Pas-Pasan

Pernah merasa gaji cuma numpang lewat? Begitu uang masuk rekening, tiba-tiba sudah habis untuk bayar tagihan, beli kebutuhan, dan sedikit “reward” untuk diri sendiri. Kalau sudah begini, rasanya sulit banget untuk menabung atau sekadar punya sisa uang di akhir bulan. Tapi tenang, gaji pas-pasan bukan berarti harus pasrah. Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa mengatur keuangan supaya cukup, bahkan mungkin ada sisa untuk ditabung atau diinvestasikan. Yuk, simak 5 strategi keuangan berikut!

 

  1. Catat Semua Pengeluaran

Langkah pertama yang paling simpel tapi sering disepelekan adalah mencatat pengeluaran. Kadang kita merasa “ah, cuma jajan kopi Rp25 ribu” atau “cuma beli camilan Rp10 ribu”, tapi kalau dikumpulkan, jumlahnya bisa bikin kaget.

Kamu bisa pakai aplikasi pencatat keuangan atau sekadar tulis di buku catatan. Bedakan mana pengeluaran wajib seperti makan, transportasi, listrik, dan mana pengeluaran impulsif yang sebenarnya bisa dikurangi.

 

  1. Tetapkan Anggaran yang Realistis

Kalau sudah tahu pola pengeluaran, saatnya bikin anggaran. Salah satu cara populer adalah metode 50/30/20:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, tagihan)
  • 30% untuk keinginan (hiburan, nongkrong, hobi)
  • 20% untuk tabungan atau investasi

Tapi ingat, ini bukan aturan kaku. Sesuaikan dengan kondisi keuanganmu. Anggaran yang terlalu ketat justru bikin stres dan rentan gagal.

 

  1. Mulai dari Tabungan Kecil

Menabung nggak harus nunggu gaji besar. Justru kuncinya ada di konsistensi. Cobalah sisihkan Rp10.000–Rp20.000 per hari. Kedengarannya kecil, tapi kalau rutin, jumlahnya lumayan di akhir bulan.

Kalau takut lupa, gunakan fitur autodebet atau rekening khusus tabungan yang nggak punya kartu ATM, biar kamu nggak tergoda menariknya.

 

  1. Hindari Utang Konsumtif

Utang bukan hal yang selalu buruk, tapi beda cerita kalau utangnya untuk hal konsumtif seperti beli gadget terbaru padahal yang lama masih berfungsi. Apalagi kalau bunganya tinggi, bisa bikin keuangan makin tertekan.

Kalau memang ada kebutuhan mendesak, pilih alternatif yang lebih aman, seperti menggunakan Earned Wage Access (EWA). Fitur ini memungkinkan kamu mengakses gaji yang sudah kamu hasilkan tanpa harus menunggu tanggal gajian, dan biasanya biayanya lebih terjangkau daripada bunga pinjaman.

 

  1. Cari Penghasilan Tambahan

Kalau sudah berhemat tapi tetap mepet, mungkin solusinya bukan sekadar mengatur pengeluaran, tapi juga menambah pemasukan.

Kamu bisa coba:

  • Freelance sesuai keahlian
  • Jualan online
  • Menjadi reseller atau dropshipper
  • Memanfaatkan skill seperti desain, tulis-menulis, atau fotografi

Tambahan Rp500 ribu–Rp1 juta per bulan bisa sangat membantu menambah ruang gerak keuanganmu.

 

Kunci Ada di Konsistensi

Mengatur gaji pas-pasan memang butuh usaha ekstra, tapi bukan tidak mungkin. Mulai dari mencatat pengeluaran, membuat anggaran, menabung kecil-kecilan, menghindari utang konsumtif, hingga mencari penghasilan tambahan bisa jadi langkah efektif.

Ingat, bukan seberapa besar gajimu, tapi seberapa pintar kamu mengaturnya. Jadi, yuk mulai praktikkan satu per satu strateginya dari sekarang!