Kalau kamu perhatiin slip gaji setiap bulan, pasti ada deretan potongan dengan berbagai nama. Dari pajak, sampai BPJS Kesehatan. Salah satunya, Jaminan Hari Tua alias JHT. Kadang suka muncul pertanyaan, “Dipungut tiap bulan, tapi apa sih manfaatnya buat kita?”
Padahal, JHT ini bukan potongan asal-asalan, lho. Program ini justru salah satu bentuk perlindungan finansial jangka panjang yang bakal sangat terasa manfaatnya apalagi ketika kamu udah nggak aktif kerja lagi.
Apa Itu JHT dan Gimana Cara Kerjanya
Sederhananya, Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program dari BPJS Ketenagakerjaan yang berfungsi sebagai tabungan masa depan untuk pekerja. Iurannya dikumpulkan dari dua sumber: sebagian kecil dari potongan gaji karyawan dan kontribusi tambahan dari perusahaan. Jadi, setiap bulan kamu menabung otomatis tanpa perlu repot, dan perusahaan pun ikut menambah saldo itu.
Selama kamu masih bekerja dan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, saldo JHT akan terus bertambah. Nantinya, dana ini bisa kamu ambil saat pensiun, berhenti kerja, atau memenuhi syarat tertentu.
Dengan kata lain, JHT ini kayak tabungan pribadi yang tumbuh seiring waktu, bedanya, ini dikelola secara resmi dan aman oleh lembaga pemerintah.
Manfaat JHT yang Sering Diremehkan
Banyak yang nganggep JHT cuma tabungan masa tua, padahal manfaatnya bisa kamu rasakan dalam berbagai situasi:
- Sebagai dana cadangan saat berhenti kerja
Kalau kamu berhenti kerja atau sedang transisi ke tempat baru, JHT bisa jadi penyelamat. Dana ini bisa dicairkan sebagian setelah masa tunggu tertentu, jadi kamu punya pegangan finansial tanpa harus panik.
- Tabungan stabil untuk masa pensiun
Setelah pensiun, JHT bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup harian. Kamu nggak perlu khawatir kehilangan penghasilan sepenuhnya karena saldo yang dikumpulkan selama bekerja bisa jadi penopang.
- Bentuk perlindungan untuk keluarga
Jika peserta meninggal dunia, saldo JHT bisa diwariskan ke ahli waris. Jadi, manfaatnya tetap berlanjut dan bisa membantu keluarga yang ditinggalkan.
Kapan dan Bagaimana JHT Bisa Dicairkan
Kamu bisa mencairkan saldo JHT dalam beberapa kondisi, di antaranya:
- Sudah pensiun atau berusia minimal 56 tahun
- Berhenti bekerja dan tidak lagi menjadi peserta BPJS
- Pindah ke luar negeri secara permanen
- Mengundurkan diri dari pekerjaan (dengan masa tunggu tertentu sebelum pencairan)
Kabar baiknya, sekarang proses pencairan nggak ribet lagi. Kamu bisa urus semuanya secara online lewat aplikasi BPJS Ketenagakerjaan tanpa harus antre panjang di kantor cabang.
Kenapa Penting Buat Karyawan Generasi Sekarang
Generasi sekarang cenderung lebih melek finansial. Banyak yang mulai belajar investasi, punya side hustle, atau nabung di reksa dana. Tapi di tengah semangat itu, jangan lupakan fondasi penting seperti JHT.
Program JHT ini bisa jadi safety net yang aman karena:
- Dikelola dan dijamin oleh pemerintah
- Nggak terpengaruh fluktuasi ekonomi seperti instrumen investasi lainnya
- Bisa jadi dana darurat jangka panjang yang siap dipakai kapan pun dibutuhkan
Mungkin terlihat kecil di awal, tapi potongan JHT ini sebenarnya investasi tenang buat masa depan. Karena kerja kerasmu hari ini nggak cuma buat sekarang, tapi juga buat versi dirimu di masa depan.
Penutup: Kerja Tenang, Masa Depan Aman
JHT bukan sekadar angka kecil di slip gaji tapi bentuk perlindungan finansial yang bisa bikin masa depan lebih terjamin. Dengan adanya JHT, kamu bisa kerja lebih fokus tanpa khawatir tentang hari tua.
Dan kalau mau tambah aman lagi, kamu bisa manfaatkan berbagai fitur kesejahteraan di VENTENY Employee Super App, termasuk V-Merchant untuk kebutuhan harian dan program finansial seperti Earned Wage Access (EWA) dan Advance Wage Access (AWA) yang bantu kamu atur keuangan dengan lebih fleksibel. Karena kerja keras harus seimbang dengan rasa aman hari ini dan nanti.



