Menikah adalah salah satu momen paling sakral dalam hidup. Namun, di balik segala kebahagiaan, ada satu hal yang tak boleh diabaikan: biaya pernikahan.
Tidak sedikit pasangan muda yang terkejut saat melihat rincian biaya pesta pernikahan. Mulai dari sewa venue, katering, busana, foto-video, hingga mahar, semuanya bisa menguras tabungan kalau tidak disiapkan dengan matang. Belum lagi, menikah bukan hanya soal resepsi satu hari saja, melainkan juga awal perjalanan hidup bersama yang membutuhkan kondisi finansial stabil.
Jadi, bagaimana caranya agar hari bahagia bisa tercapai tanpa bikin keuangan jungkir balik? Yuk, simak tips berikut!
Tentukan Target Biaya Pernikahanmu
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah membuat rencana biaya pernikahan. Tulis secara rinci apa saja kebutuhanmu:
- Venue (gedung, hotel, restoran)
- Katering (jumlah tamu, pilihan menu)
- Busana pengantin
- Dekorasi
- Dokumentasi (foto dan video)
- Mahar dan seserahan
- Biaya administrasi (catatan sipil/KUA, dll.)
Sesuaikan konsep pesta dengan kondisi keuangan. Kalau budget terbatas, tidak masalah memilih resepsi sederhana atau intimate wedding. Riset harga juga penting, agar target tabungan lebih realistis.
Hitung Kemampuan Nabung dari Gaji
Setelah tahu berapa total biaya pernikahan, hitung berapa persen dari gajimu yang bisa disisihkan tiap bulan. Misalnya:
- Gaji Rp5 juta, tabungan per bulan 20% = Rp1 juta
- Dalam setahun terkumpul Rp12 juta
Makin cepat memulai, makin ringan beban menabung. Jangan lupa tetap sisihkan dana darurat agar rencana menikah tidak mengganggu kebutuhan hidup lainnya.
Buat Rekening Tabungan Khusus Pernikahan
Pisahkan tabungan pernikahan dari rekening harian. Tujuannya sederhana: menghindari godaan untuk memakai uang tersebut untuk keperluan lain.
Kamu juga bisa mempertimbangkan produk tabungan berjangka yang memberi bunga lebih tinggi, atau rekening dengan fitur auto-debit agar lebih disiplin menabung.
Cari Cara Nabung yang Kreatif
Menabung bukan berarti harus hidup super pelit. Kuncinya, cerdas mengelola pengeluaran.
- Kurangi pengeluaran lifestyle berlebih, misalnya ngopi mahal tiap hari atau belanja impulsif.
- Cari penghasilan tambahan, seperti freelance, jualan online, atau pekerjaan sampingan sesuai keahlianmu.
- Manfaatkan promo perbankan, cashback aplikasi, atau diskon marketplace, lalu alokasikan hasil hematnya ke tabungan pernikahan.
Diskusikan dengan Pasangan
Pernikahan adalah kerja sama dua orang. Jadi, jangan ragu berdiskusi terbuka dengan pasangan soal kondisi keuangan dan mimpi pernikahan kalian.
- Sepakati konsep pesta yang realistis.
- Bagi tanggung jawab menabung sesuai kemampuan masing-masing.
- Mulai latihan mengatur keuangan bersama sejak sebelum menikah agar lebih kompak kelak setelah resmi jadi suami istri.
Gunakan Fasilitas Finansial dengan Bijak
Menjelang pernikahan, godaan untuk mengambil pinjaman konsumtif sering muncul, apalagi jika dana kurang. Namun, hati-hati, utang berbunga tinggi justru bisa bikin awal rumah tangga penuh tekanan.
Nah, jika tiba-tiba butuh dana mendesak, ada cara yang lebih aman: manfaatkan fitur Earned Wage Access (EWA) dari VENTENY. Dengan EWA, kamu bisa mencairkan sebagian gaji yang sudah kamu hasilkan sebelum tanggal gajian, tanpa perlu meminjam ke pinjol atau pihak lain yang berbunga tinggi. Ini solusi praktis menjaga cash flow tetap sehat saat kebutuhan tak terduga muncul di tengah persiapan pernikahan.
Pernikahan Bukan Cuma Resepsi
Ingat, pesta pernikahan hanya satu hari, tapi kehidupan rumah tangga berlangsung seumur hidup. Tidak masalah memilih pesta sederhana asalkan kondisi keuanganmu aman. Yang penting, kamu dan pasangan siap memulai hidup baru dengan fondasi finansial yang kuat.
Yuk, mulai rencanakan tabungan pernikahanmu dari sekarang. Dan kalau butuh solusi untuk mengelola keuangan dengan lebih fleksibel, jangan lupa manfaatkan EWA VENTENY supaya perjalananmu menuju hari bahagia semakin tenang dan terencana!