Karir & ProfesiOktober 22, 2025

OKR vs KPI: Mana yang Lebih Cocok untuk Dorong Kinerja Tim

Pernah nggak, waktu rapat kantor kamu dengar dua istilah ini muncul bergantian: “Kita harus revisi OKR tim!” atau “KPI bulan ini belum tercapai nih!”?

Kedengarannya mirip, tapi sebenarnya OKR dan KPI punya peran yang berbeda dalam mengukur dan meningkatkan kinerja tim. Sayangnya, banyak yang masih menganggap keduanya sama padahal pemahaman yang tepat bisa jadi kunci buat bikin tim bekerja lebih fokus dan produktif.

 

Mengenal Konsep OKR dan KPI Secara Singkat

Sebelum menentukan mana yang lebih cocok buat timmu, yuk kenalan dulu dengan dua konsep ini.

OKR (Objectives and Key Results) adalah sistem manajemen yang berfokus pada tujuan besar (objectives) dan hasil kunci (key results) yang ingin dicapai. Biasanya, OKR bersifat ambisius dirancang bukan cuma untuk “bertahan,” tapi untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi.

Contohnya:

Objective: Meningkatkan awareness brand di kalangan Gen Z.

Key Result: Menambah 30% engagement di media sosial dalam 3 bulan.

 

Sementara itu, KPI (Key Performance Indicator) adalah indikator performa yang digunakan untuk menilai seberapa baik seseorang atau tim menjalankan pekerjaannya. KPI lebih bersifat kuantitatif dan stabil, digunakan untuk memastikan target operasional berjalan sesuai rencana.

Contohnya:

KPI: Jumlah penjualan meningkat 15% dibanding bulan lalu.

 

Tujuan dan Fungsi Utama

Meski sama-sama digunakan untuk mengukur performa, keduanya punya arah yang berbeda.

  • OKR mendorong tim untuk berpikir besar dan berani keluar dari zona nyaman. Fokusnya adalah pada growth dan innovation.
  • KPI memastikan fondasi kerja tetap kuat dan performa harian bisa dipertahankan dengan konsisten.

Dengan kata lain, OKR adalah tentang ke mana arah timmu akan pergi, sedangkan KPI adalah tentang seberapa baik perjalananmu sampai ke sana.

 

Perbedaan Utama OKR vs KPI

Meski sama-sama digunakan untuk mengukur kinerja, OKR dan KPI memiliki fokus dan karakter yang berbeda.

OKR lebih berorientasi pada pertumbuhan dan inovasi. Biasanya digunakan untuk jangka menengah hingga panjang, karena tujuannya adalah mendorong perubahan besar dan memacu tim untuk berpikir lebih ambisius. OKR sering kali menantang tim untuk keluar dari zona nyaman dan mencari cara baru dalam mencapai target.

Sementara itu, KPI lebih fokus pada stabilitas dan efisiensi. KPI digunakan untuk mengukur performa harian atau jangka pendek. Targetnya realistis dan terukur, sehingga bisa digunakan untuk memastikan setiap proses berjalan sesuai standar dan tidak keluar dari jalur.

Kalau diibaratkan, OKR adalah kompas yang menunjukkan arah pertumbuhan besar yang ingin kamu capai, sedangkan KPI adalah speedometer yang menunjukkan seberapa cepat dan stabil kamu melaju menuju tujuan itu.

 

Mana yang Lebih Cocok untuk Timmu?

Nggak ada jawaban mutlak. Semua tergantung kebutuhan dan tahap perkembangan perusahaanmu.

  • Perusahaan rintisan (startup) biasanya cocok dengan OKR karena sistem ini mendorong kreativitas dan inovasi yang cepat.
  • Perusahaan yang sudah mapan mungkin lebih mengandalkan KPI untuk menjaga performa tetap konsisten.

Tapi sebenarnya, yang paling ideal adalah kombinasi keduanya. OKR memberi arah besar yang ingin dicapai, sementara KPI membantu memastikan langkah-langkah kecil menuju ke sana bisa terukur dengan jelas.

 

Cara Menerapkannya di Tempat Kerja

Biar nggak cuma teori, berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu terapkan di tim:

  1. Tentukan tujuan besar (OKR) yang ingin dicapai dalam periode tertentu misalnya per kuartal.
  2. Turunkan KPI yang relevan dengan setiap OKR agar progres bisa dipantau secara konkret.
  3. Lakukan review rutin, misalnya setiap bulan, untuk melihat sejauh mana target tercapai dan apa yang perlu disesuaikan.
  4. Komunikasikan hasilnya ke seluruh tim agar semua orang tahu posisi dan kontribusinya.

Contohnya, tim marketing bisa punya OKR “meningkatkan brand awareness,” sementara KPI-nya adalah “meningkatkan traffic website sebesar 25% dalam 3 bulan.”

 

Kesimpulan

Baik OKR maupun KPI sama-sama penting untuk membangun kinerja tim yang solid dan terarah. KPI menjaga kestabilan performa, sedangkan OKR memberi semangat untuk terus berkembang. Keduanya bukan untuk dibandingkan, tapi untuk saling melengkapi.

Dengan memahami perbedaan dan fungsi masing-masing, kamu bisa bantu timmu bukan cuma bekerja keras, tapi juga bekerja dengan tujuan. Karena di dunia kerja modern, yang terpenting bukan hanya mencapai target tapi tahu kenapa dan bagaimana kamu mencapainya.