InsightOktober 1, 2025

Atasan Sering Menghindar? Bisa Jadi Ini Avoidant Attachment

Pernah nggak kamu punya atasan yang kayaknya dingin banget? Bukan berarti jahat, tapi lebih suka menjaga jarak, jarang ngobrol santai, dan kalau ditanya sesuatu jawabnya singkat-singkat aja. Padahal kamu pengen banget dapet arahan atau feedback yang jelas. Kalau situasi ini terasa familiar, bisa jadi atasanmu punya gaya avoidant attachment.

 

Apa Itu Avoidant Attachment Style?

Avoidant attachment style adalah pola hubungan di mana seseorang cenderung menjaga jarak emosional, menghindari kedekatan yang terlalu dalam, dan lebih nyaman mengandalkan diri sendiri. Biasanya istilah ini sering dipakai buat menjelaskan hubungan personal, tapi ternyata bisa juga keliatan di dunia kerja terutama dalam gaya kepemimpinan.

Jadi jangan heran kalau ada atasan yang keliatan cool, lebih suka bekerja independen, dan nggak gampang terbuka sama tim.

 

Ciri-Ciri Atasan dengan Gaya Avoidant Attachment

Gimana cara ngenalinnya? Berikut beberapa tanda yang mungkin kamu temui:

  • Tampak menjaga jarak: jarang ngobrol ringan di luar urusan kerja.
  • Feedback minim: jarang kasih pujian atau masukan secara langsung.
  • Lebih suka kerja sendiri: cenderung ambil alih daripada kolaborasi.
  • Kurang responsif secara emosional: kalau tim stres atau butuh support, responnya lebih ke “selesaikan aja” daripada “ayo kita cari solusi bareng.”

 

Dampaknya bagi Karyawan

Bekerja dengan atasan bergaya avoidant attachment bisa bikin tim merasa:

  • Kurang dihargai atau bingung dengan ekspektasi kerja.
  • Hubungan kerja terasa formal banget, minim kehangatan.
  • Komunikasi nggak lancar, yang akhirnya bisa turunin produktivitas.

Tapi kabar baiknya, gaya seperti ini bukan berarti nggak bisa dihadapi. Ada cara untuk tetap produktif dan membangun kerja sama yang efektif.

 

Cara Menghadapinya

Kalau kamu merasa punya atasan yang bergaya avoidant attachment, jangan buru-buru frustasi. Coba beberapa langkah ini:

  • Fokus pada komunikasi jelas

Tanyakan instruksi atau arahan secara spesifik, jangan berharap kode-kode.

  • Jangan baper

Ingat, sikap menjaga jarak bukan berarti atasan nggak peduli. Itu cuma gaya komunikasinya.

  • Bangun kepercayaan perlahan

Konsistensi dalam kerja bisa bikin atasan lebih respect dan, lama-lama, lebih terbuka.

  • Gunakan saluran formal

Email, laporan mingguan, atau agenda meeting bisa jadi media aman buat komunikasi, terutama kalau atasan nggak terlalu suka ngobrol informal.

 

Penutup

Punya atasan yang sering menjaga jarak memang menantang. Tapi dengan memahami gaya avoidant attachment, kamu jadi lebih gampang menyesuaikan diri. Kuncinya ada di komunikasi yang jelas, konsistensi kerja, dan nggak gampang baper.

Setiap atasan punya gaya masing-masing. Kalau kamu bisa menghadapinya dengan strategi yang tepat, kerjaan tetap bisa berjalan lancar, produktivitas terjaga, dan hubungan profesional tetap sehat.