KegiatanJuli 25, 2025

VENTENY untuk UMKM: Saat Perempuan Menjadi Motor Perubahan

Di balik geliat UMKM di Indonesia, banyak sosok perempuan tangguh yang menjadi penggeraknya. Mereka bukan hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tapi juga menjadi pelaku usaha yang mampu menghidupi keluarga dan membuka lapangan kerja. 

Melihat besarnya potensi ini, VENTENY konsisten menghadirkan berbagai program yang mendukung pemberdayaan UMKM perempuan. Tidak hanya memberikan akses finansial, VENTENY juga hadir sebagai mitra strategis dalam pengembangan usaha secara berkelanjutan.

 

Tantangan UMKM Perempuan: Bukan Soal Produk Saja

Meski punya potensi besar, UMKM yang dijalankan oleh perempuan masih menghadapi banyak tantangan. Mulai dari keterbatasan modal, kurangnya akses pelatihan, hingga tantangan dalam membangun merek dan memasarkan produk secara digital.

Banyak pelaku UMKM perempuan juga harus membagi waktu antara mengurus rumah tangga dan mengelola usaha. Hal ini kerap membuat mereka kesulitan untuk fokus dalam mengembangkan bisnisnya.

Karena itu, dibutuhkan dukungan yang tidak hanya bersifat finansial, tapi juga mencakup pendampingan menyeluruh agar UMKM perempuan bisa naik kelas.

 

VENTENY Hadir: Bukan Sekadar Modal, Tapi Juga Pendampingan

Melalui program pemberdayaan UMKM “VENTENY Untuk UMKM) yang telah dilaksanakan di berbagai kota seperti Palembang di tahun 2024 dan Surabaya di tahun 2025 inu, VENTENY terus membuktikan komitmennya untuk mendampingi perempuan pelaku usaha. Program ini mencakup:

  • Pelatihan branding dan pemasaran digital
  • Edukasi pengelolaan keuangan usaha
  • Akses pembiayaan modal kerja
  • Jejaring dan kolaborasi antarpelaku usaha
  • Customer excellence

Fokusnya jelas: agar UMKM yang dikelola oleh perempuan tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan menciptakan dampak yang lebih luas bagi lingkungan sekitarnya.

 

Kisah-Kisah Inspiratif dari UMKM Perempuan

Berikut adalah sebagian dari perempuan hebat yang telah menjadi bagian dari program pemberdayaan VENTENY:

  • Susilaningsih – Dede Satoe

Usaha kuliner yang memadukan cita rasa lokal dan kreativitas. Melalui pelatihan VENTENY, Dede Satoe kini memiliki identitas brand yang lebih kuat dan siap ekspansi pasar.

  • Yayuk E. Agustin W – Namira Ecoprint

Memanfaatkan daun dan bahan alami untuk membuat fesyen ramah lingkungan. Kini, Namira Ecoprint dikenal sebagai pelopor ecoprint dari Surabaya.

  • Angela Arlina – Honiku

Usaha madu lokal yang kini memiliki nilai jual lebih tinggi berkat pengemasan dan strategi promosi yang tepat.

  • Desy Pratiwi Putri – Silhouette Crochet

Produk handmade yang unik dan personal. Dengan pendekatan digital marketing, Silhouette Crochet mampu menjangkau konsumen di luar kota.

  • Dahlia Widya N – Wani Masak

UMKM kuliner rumahan yang kini punya sistem operasional lebih rapi dan target pasar yang lebih jelas.

Semua kisah ini punya benang merah: perempuan yang gigih, mau belajar, dan siap tumbuh bersama komunitasnya.

 

Dampak Nyata: Ketika UMKM Tumbuh, Komunitas Ikut Terdongkrak

Keberhasilan UMKM perempuan tak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan pribadi. Banyak di antara mereka yang juga menciptakan lapangan kerja, memberdayakan ibu-ibu rumah tangga lain, dan membuka pelatihan untuk keterampilan baru.

UMKM yang berkembang juga bisa memperkuat ekonomi lokal. Mereka menyerap tenaga kerja, meningkatkan daya beli di komunitasnya, dan menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya untuk ikut berani berwirausaha.

 

Menutup Cerita, Membuka Harapan

Pemberdayaan perempuan dalam UMKM bukan sekadar tren, tapi sebuah kebutuhan dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. VENTENY percaya bahwa ketika perempuan diberi kesempatan dan dukungan yang tepat, maka dampaknya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Program pemberdayaan yang telah dilakukan hanyalah permulaan. VENTENY akan terus hadir untuk menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan memberdayakan, terutama bagi perempuan yang menjadi motor perubahan dalam sektor UMKM.