BisnisInsightJuli 30, 2025

Sustainability di Kantor, Bukan Sekadar Tren

Belakangan ini, kata “sustainability” semakin sering terdengar di ruang-ruang kerja. Mulai dari diskusi saat townhall, aktivitas CSR, hingga tulisan di dinding kantor. Tapi pertanyaannya, apakah keberlanjutan ini benar-benar menjadi bagian dari budaya perusahaan? Atau hanya sekadar ikut-ikutan biar terlihat relevan?

Faktanya, sustainability di kantor bukan cuma tren sesaat. Ini adalah komitmen jangka panjang untuk membawa dampak baik yang bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga untuk karyawan, komunitas, dan masa depan bisnis itu sendiri.

 

Kenapa Sustainability di Kantor Penting?

Sebuah perusahaan, sekecil apa pun, pasti punya dampak terhadap lingkungan dan masyarakat. Dari penggunaan listrik, pemakaian air, hingga limbah yang dihasilkan, semua itu berkontribusi pada jejak karbon. Di sisi lain, generasi pekerja saat ini terutama generasi milenial dan Gen Z lebih peduli pada nilai-nilai yang diusung tempat mereka bekerja.

Perusahaan yang menerapkan prinsip keberlanjutan bukan hanya dianggap lebih “keren”, tapi juga lebih dipercaya. Bahkan, banyak karyawan kini memilih tempat kerja yang punya kepedulian nyata terhadap lingkungan dan sosial, bukan sekadar profit.

 

Sustainability = Tanggung Jawab Bareng

Menerapkan sustainability di kantor bukan hanya urusan satu divisi seperti CSR atau GA. Ini tanggung jawab semua orang di kantor mulai dari HR, marketing, finance, sampai office boy sekalipun.

Gerakan kecil dari masing-masing individu bisa memberi dampak yang besar jika dilakukan secara konsisten. Contohnya:

  • Membawa botol minum sendiri agar mengurangi sampah plastik
  • Mematikan lampu saat ruang meeting kosong
  • Menghemat penggunaan kertas dengan beralih ke dokumen digital
  • Mengatur suhu AC sesuai kebutuhan, bukan sekadar dingin maksimal

 

Contoh Nyata: Gerakan Kecil, Dampak Besar

Beberapa perusahaan bahkan sudah memulai inisiatif dengan membentuk agen perubahan di dalam kantor, seperti Duta ESG (Environmental, Social, Governance) yaitu perwakilan karyawan yang mendorong inisiatif keberlanjutan dan mengajak teman-teman kantor untuk ikut berkontribusi.

Ada juga komunitas kecil yang membuat kegiatan seperti:

  • Tukar barang bekas layak pakai (clothes swap, book swap)
  • Urban farming di sudut kantor
  • Campaign internal untuk hemat energi dan kurangi sampah

Kegiatan ini bukan cuma seru dan bermanfaat, tapi juga memperkuat rasa kebersamaan antar karyawan.

 

Cara Mendorong Budaya Sustainability di Kantor

Mau mulai gerakan sustainability tapi bingung dari mana? Tenang, nggak perlu langsung muluk-muluk. Beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan perusahaan antara lain:

  • Berikan ruang partisipasi: Libatkan karyawan dalam ide dan kegiatan keberlanjutan.
  • Komunikasikan dampaknya: Tampilkan hasil dari program yang dijalankan agar semua merasa kontribusinya berarti.
  • Apresiasi aksi positif: Beri pengakuan, sekecil apa pun, untuk karyawan yang aktif menjalankan gaya hidup berkelanjutan.
  • Sisipkan dalam keseharian: Masukkan prinsip sustainability dalam SOP atau kebiasaan kerja harian, seperti mengurangi cetak kertas atau memakai transportasi umum.

 

Penutup: Dari Kantor, Kita Bisa Mulai

Sustainability bukan tentang siapa yang paling hijau, tapi siapa yang mau mulai dan konsisten. Perubahan nggak harus besar dulu, yang penting ada langkah nyata.

Dari kantor, dari kebiasaan kerja, dari interaksi sehari-hari, kita bisa jadi bagian dari gerakan keberlanjutan. Karena pada akhirnya, kantor yang peduli dengan lingkungan dan sosial bukan cuma menyelamatkan bumi, tapi juga menciptakan tempat kerja yang lebih sehat, lebih menyenangkan, dan lebih bermakna untuk semua.